Islam

 Rizki & Makanan yang Halal.
Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.
     Dibacakan ayat disisi Rasulullah, "Wahai sekalian manusia makanlah oleh kalian apa-apa yg ada dimuka bumi secara halal lagi baik". Lalu Sa'ad bin Abi Waqqash berdiri seraya berkata, "Ya Rasulullah doakan aku agar ALLAH menjadikan aku sebagai hamba yang dikabulkan doa-doanya. Maka nabi Muhammad bersabda kepadanya, "Wahai Sa'ad makanlah yang halal (baik zatnya atau cara, niscaya doa-doanya diijabah ALLAH". "Demi Dzat yang jiwa Nabi Muhammad berada dalam genggaman kuasaNYA, seorang hamba apabila ia memasukkan sesuap barang haram dalam mulutnya, maka amal ibadahnya tidak akan diterima selama 40 hari, & siapa saja seorang hamba yang tumbuh dagingnya dari barang yang haram, maka nerakalah yg lebih pantas jadi tempat tinggalnya" (HR Thabarani).
     So rizki & makanan yang halal membuat ALLAH RIDHO untuk mengijabah doa-doa kita & hidup selalu dalam berkah ALLAH, sebaliknya yang haram walau sesuap membuat doa & semua amal ibadah tidak berkah dunia akhirat. Inilah jawaban mengapa doa & hidup kita tidak berkah, "Allahumma ya Allah berkahi kami dengan rizki & makanan yang halal...aamiin". Kutulis ini dalam perjalanan shilaturram ke rumah buya KH Saifuddin Amsir.
Sumber : http://www.facebook.com/kh.muhammad.arifin.ilham
   SHALAT PENGUAT JIWA.
 Mungkin kita masih teringat dengan Urwah bin Zubeir yang betisnya terkena pedang tajam, lalu para tabib berkata kepadanya, "Tidak ada cara untuk mengobati, kecuali dengan memotongnya," Lantas apakah yang akan dilakukan Urwah? Ia tengah berhadapan dengan ketentuan Allah dan tidak ada cara untuk menghindari, kecuali hanya dengan kesabaran. Tabib lalu menyarankan agar Urwah menggunakan sesuatu yang bisa menghilangkan rasa sakit tatkala betisnya dipotong, tetapi apa jawab Urwah? Ia berkata, "Demi Allah, saya tidak akan menggunakan sesuatu yang menghalangi akalku berzikir kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala.
Urwah lalu berkata kepada para Tabib, "Bila saya telah menjalankan salat kemudian saya sudah dalam kondisi duduk untuk membaca dan bertasyahud, potonglah betisku karena sesungguhnya saat itu saya merasa berada di hadapan Allah, tidak ada dalam hatiku, kecuali Allah Tabaraka wa Ta'ala.

Urwah kemudian melaksanakan salat dan salatnya merupakan contoh yang istimewa."

Imam Hatim al-Ashim suatu hari ditanya, "Bagaimana kondisimu ketika engkau melaksanakan salat, wahai Hatim?" Ia menjawab, "Ketika saya melaksanakan salat, saya jadikan Kakbah ada di hadapanku, kematian di belakanku, ash-Shirath di bawah dua telapak kakiku, jannah di sebelah kananku, neraka ada disebelah kiriku dan saya merasa Allah mengawasiku, lalu saya sempurnakan ruku dan sujudnya, kemudian bila saya telah mengucapkan salam saya tidak mengetahui apakah Allah akan menerima atau menolaknya."

Di tengah-tengah kita ada seorang muslim yang tidak masuk masjid, kecuali pada hari besar, bulan Ramadan ataupun hari Jumat. Bahkan, ada muslim yang selama hidupnya tidak pernah mrmasuki masjid, kecuali hanya sekali saja, yaitu saat ia akan dikuburkan. Ia masuk masjid bukan untuk salat, tetapi untuk disalatkan.

Allah lalu berfirman yang artinya, "(Yaitu) orang-orang yang khusyu dalam salatnya." Maksud ayat ini adalah mereka memasuki salat sebagaimana manusia memasukkan pakaian ke dalam tubuhnya. Bila baju itu akan melindungi pemakainya dari panas dan dingin, salat akan melindungi pemiliknya dari azab jahannam. Khusyu adalah datangnya hati dan tenangnya anggota tubuh. Aisyah r.a. berkata, "Adalah Rasulullah saw. menceritakan kepada kami dan kami pun bercerita kepadanya, beliau berkata kepada kami dan kami pun berkata kepadanya. Apabila tiba waktu salat, beliau seakan tidak mengenali kami dan kami pun tidak mengenalinya. Itulah khusyu wahai hamba Allah." 
Sumber : http://www.facebook.com/pages/MAJELIS-TAUSIAH-PARA-KYAI-USTADZ-INDONESIA/203914683789 



 Berdoalah..

Assalaamu alaikum wa rahmatullaaahi wa barkaatuhu.

Muadz ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah menggandeng tangannya seraya bersabda, "Hai Muadz, demi ALLAH, aku mencintaimu. Aku menasehati, hai Muadz, jangan pernah kamu tinggalkan doa setelah setiap kali sholat. Ucapkanlah, "Allahuma ainni alaa dzikrika wa syukrika wa husni ibaadatika", Ya ALLAH tolonglah hamba u selalu MENGINGATMU, MENSYUKURI NI'MATMU dan BERIBADAH TERBAIK kepadaMU. (HR Abu Daud & Nasai).

SubhanALLAH, jadi sunnah membaca doa ini setiap selesai sholat, hikmahnya agar hati kita selalu dijaga ALLAH untuk selalu ingat ALLAH, kita pun dibimbing ALLAH untuk selalu bersyukur & puncak kebahagiaannya adalah ALLAH ajarkan kita untuk menikmati kekhusyu'an ibadah kepadaNYA, indahkan sahabatku. Nah berjanjilah kalian sahabatku untuk selalu membaca doa ini disetiap selesai sholat karena doa selesai sholat sangat mustajab...insya Allah.
Sumber : http://www.facebook.com/kh.muhammad.arifin.ilham

Ar-Ra'd 11

Surah / surat : Ar-Ra'd Ayat : 11
lahu mu'aqqibaatun min bayni yadayhi wamin khalfihi yahfazhuunahu min amri allaahi inna allaaha laa yughayyiru maa biqawmin hattaa yughayyiruu maa bi-anfusihim wa-idzaa araada allaahu biqawmin suu-an falaa maradda lahu wamaa lahum min duunihi min waalin
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah . Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa malaikat yang mencatat amalan-amalannya. Dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut malaikat Hafazhah. Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar